Training MikroTik MTCNA - BAB 3 Bridging || BestPath Network
BAB III - BRIDGING
Assalamualaikum wr.wb
Pada Kesempatan kali ini saya kan memberikan sharing tentang ilmu yang saya dapatkan sari training MikroTik MTCNA di Best-Path Network Academy. Ini adalah BAB III dari total 9 bab dengan setiap bab memiliki blognya tersendiri. happy enjoy!!
Apa Itu Bridging?
Bridging adalah teknik yang digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan pada Layer 2 (Data Link Layer) dalam model OSI. Bridge bekerja dengan cara meneruskan lalu lintas data antara jaringan tanpa melakukan perubahan alamat IP.
Fitur utama bridging:
- Menghubungkan beberapa interface menjadi satu jaringan.
- Membantu dalam manajemen lalu lintas Layer 2.
- Menggabungkan jaringan kabel dan nirkabel dalam satu segmen yang sama.
- Digunakan untuk menciptakan Transparent Network.
Mengapa Menggunakan Bridging?
- Memungkinkan beberapa jaringan menjadi satu tanpa mengubah pengalamatan IP.
- Berguna untuk memperluas jaringan dengan tetap mempertahankan subnet yang sama.
- Menyediakan solusi fleksibel untuk jaringan nirkabel dan kabel.
- Dapat digunakan untuk membuat jaringan nirkabel Wireless Distribution System (WDS).
Konfigurasi Bridge di Mikrotik
Langkah-langkah membuat Bridge di Mikrotik:
- Masuk ke Winbox dan buka menu Bridge.
- Klik tanda + untuk menambahkan interface Bridge baru.
- Beri nama bridge sesuai kebutuhan, lalu klik OK.
- Buka tab Ports pada menu Bridge.
- Klik tanda + untuk menambahkan interface yang ingin digabungkan ke dalam bridge.
- Pilih interface (misalnya, ether2 dan ether3), lalu klik OK.
- Pastikan bridge sudah aktif dan semua port tergabung.
Wireless Bridging
Langkah-langkah bridging wireless dengan WDS:
- Buka menu Wireless dan aktifkan interface Wireless.
- Pilih mode AP Bridge untuk access point atau Station WDS untuk client.
- Masukkan SSID yang sama di kedua perangkat.
- Pada tab WDS, pilih mode dynamic mesh untuk koneksi otomatis.
- Tambahkan interface WDS ke dalam Bridge.
Keuntungan dan Keterbatasan Bridging
Keuntungan :
- Tidak membutuhkan konfigurasi IP yang kompleks.
- Meningkatkan fleksibilitas dalam desain jaringan.
- Dapat menghubungkan perangkat wired dan wireless secara seamless.
Kekurangan :
- Dapat menyebabkan loop jaringan jika tidak dikonfigurasi dengan benar.
- Kinerja jaringan bisa menurun jika terlalu banyak perangkat dalam satu bridge.
- Client Wireless (mode Station) tidak bisa bekerja dalam bridge karena keterbatasan standar 802.11.
Kesimpulan
Bridging di Mikrotik memungkinkan penggabungan beberapa jaringan dalam satu domain Layer 2. Dengan konfigurasi yang tepat, bridging bisa menjadi solusi untuk memperluas jaringan tanpa mengubah skema IP yang ada.
Di bab berikutnya, kita akan membahas Routing di Mikrotik, yang bekerja pada Layer 3 untuk menghubungkan jaringan berbeda. Jangan lewatkan! 😊
Referensi
Wiki MikroTik